Pengertian Bilangan Berpangkat Pecahan beserta Contoh Soalnya
Berikut ini adalah pembahasan tentang bilangan berpangkat pecahan, pengertian bilangan berpangkat pecahan, contoh soal bilangan berpangkat pecahan.
Jika a Î R (bilangan real) dan n adalah bilangan bulat maka bilangan an (dibaca a pangkat n) didefinisikan sebagai perkalian berulang a sebanyak n kali (faktor).
an disebut bilangan berpangkat, a disebut bilangan pokok, dan n disebut pangkat (eksponen).
Definisi tersebut menyatakan bahwa bilangan berpangkat an didefinisikan sebagai perkalian berulang sebanyak n faktor.
Misalnya, 22 = 2 × 2. Sekarang, bagaimana dengan 2½?
Uraian berikut ini memperjelas definisi bilangan berpangkat pecahan, yaitu sebagai berikut.
Oleh karena 9a = 3, maka (32)a = 3
32a = 3
Ini berarti 2a = 1 atau a = ½ sehingga 9a = 9½ = 3
Oleh karena √9 = 3, maka √9 = 9½ = 3.
Sifat-sifat yang berlaku untuk bilangan berpangkat bulat berlaku juga untuk bilangan berpangkat pecahan.
Bilangan Berpangkat Pecahan
Perhatikan definisi berikut ini!Jika a Î R (bilangan real) dan n adalah bilangan bulat maka bilangan an (dibaca a pangkat n) didefinisikan sebagai perkalian berulang a sebanyak n kali (faktor).
an disebut bilangan berpangkat, a disebut bilangan pokok, dan n disebut pangkat (eksponen).
Definisi tersebut menyatakan bahwa bilangan berpangkat an didefinisikan sebagai perkalian berulang sebanyak n faktor.
Misalnya, 22 = 2 × 2. Sekarang, bagaimana dengan 2½?
Uraian berikut ini memperjelas definisi bilangan berpangkat pecahan, yaitu sebagai berikut.
- 9a = 3. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa 9 dipangkatkan a hasilnya sama dengan 3. Berapakah nilai a?
Oleh karena 9a = 3, maka (32)a = 3
32a = 3
Ini berarti 2a = 1 atau a = ½ sehingga 9a = 9½ = 3
Oleh karena √9 = 3, maka √9 = 9½ = 3.
Pengertian Bilangan Berpangkat Pecahan
Uraian di atas memperjelas definisi bilangan berpangkat pecahan, yaitu sebagai berikut.Sifat-sifat yang berlaku untuk bilangan berpangkat bulat berlaku juga untuk bilangan berpangkat pecahan.
Contoh Soal Bilangan Berpangkat Pecahan
Baca juga: Merasionalkan Penyebut Bentuk Akar
Komentar
Posting Komentar